Win323.com - Striker Manchester United, Zlatan Ibrahimovic, sedang mengalami paceklik gol terparah dalam 9 tahun. Krisis terjadi karena sang striker 35 tahun itu terlalu sering membuang-buang peluang mencetak gol.
Pascaduel Manchester United lawan Burnley yang berkesudahan 0-0, Sabtu (29/10/2016), Ibrahimovic absen menjebol gawang dalam 9 partai beruntun Premier League.
Kemarau gol pria Swedia itu terbentang sejak United kalah 1-3 di kandang Watford pada 18 September.
Buat ukuran striker tajam seperti Ibra, krisis yang melandanya tergolong serius karena sangat jarang terjadi sepanjang karier.
Kali terakhir Ibrahimovic gagal mencetak gol dalam 6 partai beruntun di liga adalah saat memperkuat Inter Milan pada dekade lalu, tepatnya di kancah Serie A musim 2007-2008.
Di bawah asuhan Roberto Mancini, nama Ibra absen tercantum di papan skor selama Oktober-Desember 2007.
Gol terakhir Ibrahimovic di Premier League lahir ketika United takluk 1-2 oleh rival sekota, Manchester City (10/9/2016).
Sebenarnya, penyerang berpostur raksasa itu tak kurang usaha dalam memecah kebuntuan. Kala menghadapi Burnley, Ibra sampai melepas 12 percobaan.
Jumlah itu melebihi angka tembakan yang dilepaskan 8 klub Premier League di pekan ke-10!
Secara total, Ibrahimovic melepas 57 tembakan dengan 20 di antaranya tepat sasaran. Dua aspek ofensif ini menjadi catatan terbanyak di antara seluruh pemain di Premier League 2016-2017.
Hanya, sumbangan baru 4 gol membuktikan konversi Ibrahimovic menghasilkan gol sangat buruk. Secara rata-rata, dia butuh melepas 14 tembakan untuk mencetak setiap gol.
Soal penghamburan peluang, Opta mencatat Ibrahimovic gagal memanfaatkan 8 big chances menjadi gol, lagi-lagi terbanyak di liga.
Parameter big chances mencakup peluang emas yang seharusnya bisa melahirkan gol, misalnya dalam situasi satu lawan satu dengan kiper lawan atau tembakan jarak dekat di muka gawang.
Mantan gelandang Man United, Ray Wilkins, menilai Ibra tidak kehilangan kualitas sebagai salah satu bomber top di dunia. Dia cuma sedang dilanda masalah nonteknis.
"Zlatan kelihatannya menderita karena kurang kepercayaan diri. Dia tidak yakin saat berada di depan gawang lawan," kata pemain United pada 1979-1984 itu kepada Sky Sports.
Wilkins juga menilai Ibrahimovic masih beradaptasi dengan atmosfer Premier League setelah meraih kejayaan di Liga Italia, Spanyol, dan Prancis.
"Zlatan mencetak 52 gol dari 50 partai musim lalu. Dia penyerang tengah fenomenal dan saya senang United merekrutnya. Namun, Premeir League bukan liga yang mudah. Setiap laga itu berbeda," kata Wilkins lagi.
0 comments:
Posting Komentar