Permainan gelandang Manchester United Paul Pogba, yang sampai saat ini
masih menerima banyak sorotan, belum terlihat sesuai dengan banderol
yang membuatnya jadi pemain termahal di dunia. Sehingga kondisi ini
membuat manajer timnas Prancis Didier Deschamps pun berusaha memberikan
pembelaan. Dilansir dari Mirror, Selasa 4 Oktober 2016, Pemain dengan
nama lengkap Paul Labile Pogba tersebut telah bergabung dengan timnas
Prancis, dalam persiapan untuk kualifikasi Piala Dunia 2018. Selain dia,
ternyata ada beberapa wajah baru yang dipanggilnya, seperti Alphonse
Areola dan Aymeric Laporte.
Dengan tidak mengesampingkan fakta yang ada bahwa pemain yang punya hobi
mengganti gaya model rambut ini adalah satu dari beberapa pemain yang
dipertahankan. Dia menjadi salah satu pemain kunci bagi Deschamps, yang
sedang membangun kembali skuatnya setelah kegagalan menjadi juara Piala
Eropa 2016. Deschamps menegaskan, Pogba merupakan kunci bagi harapan
Prancis di masa depan. Dia mengeluhkan terlalu tingginya harapan yang
dibebankan pada Pogba, setelah Manchester United menjadikannya pemain
termahal di dunia. “Dia telah berganti klub, dan dia perlu waktu untuk
menemukan keserasian dengan rekan-rekan barunya. Untuk Paul, kita selalu
berharap lebih. Ketika dia melakukan sesuatu yang netral, kerap kali
itu tidak cukup. Dia adalah pemain yang kita harap membuat assist di
setiap pertandingan, itu harapan yang terlalu besar,” kata Deschamps.
Jadi menurut dia, Pogba memang menjadi pemain termahal dunia ketika
Manchester kembali memulangkannya dari Juventus pada musim panas lalu.
Tapi semua butuh proses, dan semua proses selalu butuh waktu. Harapan
dia, semoga publik tidak terlalu memberikan tekanan agar prosesnya
menyatu dengan permainan skuad The Red Devils bisa secepatnya
terealisasikan.
0 comments:
Posting Komentar